Sekolah merupakan salah satu aspek penunjang pendidikan dan merupakan lembaga pendidikan formal yang harus diikuti seseorang apabila ingin mendapatkan ijazah atau gelar. Dan sekolah dirancang untuk membimbing anak di bawah pengawasan guru.
Kira-kira itulah pengertian dari sekolah menurut pemahamanku. Maaf kalo salah.
Diantara kalian semua pastinya ada dong yang masih sekolah atau yang udah tamat sekolah. Nah, pernah denger nggak yang namanya ekskul? Alias ekstrakurikuler.
Apaan tuh?
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. (Wikipedia)
Bagi yang belum tau, tuh di atas ku comot dikit dari Wikipedia. Sekarang udah paham? Moga aja udah. Sekarang coba sebutin ekskul apa aja yang ada di sekolah kamu? Tapi nggak usah deh, kan nggak lucu kalo misal kalian lagi baca blog aku, tiba-tiba ngomong sendiri,
"Ada Paskibra, Pramuka, KIR, Musik, trus apa yaa... Auk ah geyap.."
Kan sebenarnya aku baru kelas 1 SMA nih, jadi beberapa bulan yang lalu di sekolahku sering ada promosi ekskul yang diadain sama anggota masing-masing ekskul. Misalnya masuk-masuk ke kelas, terus kadang-kadang pas lagi di kantin kakak kelasnya malah nawarin ekskul. Udah kayak proyek cuci otak bisnis MLM.
"Ayo, mumpung kalian masih muda dan bergairah, tentunya nggak mau kan jadi remaja yang mati gaya. Tunggu apa lagi? Sekarang kesempatan menguasai 4 elemen Avatar udah di depan mata kalian!"
Karena banyaknya tawaran-tawaran yang sangat menggiurkan kayak gitu, aku jadi bingung kalo mau milih ekskul. Aku pengennya ekskul yang santai, nggak terlalu banyak kegiatan yang sama sekali nggak ada hubungannya sama bidang ekskulnya. Kan sering kita liat ada ekskul yang jarang berkegiatan tapi malah sering rapat. Yang ada malah nyusahin. Terus aku juga nyari yang sesuai hobi dan sesuai sama jadwal aku.
Ahh, banyak gaya lo, Ki. Sok sibuk. Muka kayak lo cocoknya ikut ekskul rias penganten aja sono...
Setelah aku cari-cari dan menelaah lebih dalam, aku lebih milih ikut Rohani Islam. Gila kan, anak otak mesum kayak aku bisa ikut Rohis. Mau jadi apa nantinya Rohis ini kalo anggotanya kayak aku?!?
BTW, pada dasarnya Rohis di sekolahku bukan termasuk Ekskul, tapi Organisasi. Namanya Bakmiss. Yang akun twitternya @bakmiss. Badan Kemakmuran Masjid Ibnu Sina Smansa. Ibnu Sina itu nama mesjidnya.
Jadi lo nggak punya Ekskul ya Ki?
Bisa dibilang kayak gitu, tapi kan di sekolahku tiap siswa minimal punya 1 ekskul dan aku juga udah nanya, kalo masuknya organisasi dihitung nggak? Ternyata diperbolehkan.
Dan mungkin aku milih Bakmiss ini gara-gara tadi itu, kegiatannya nggak banyak banget terus jadwalnya sesuai sama aku. Itulah alasan aku milih ekskul ini, kalo yang lain gimana? Itu yang mau kubahas disini, Alasan-alasan Pelajar Milih Ekskul.
1. Minat dan Bakat
Pada dasarnya, ekskul ini dibuat untuk menyalurkan minat dan bakat siswa yang mungkin nggak ada di pelajaran sekolah formal. Jadi, siswa mungkin bisa menyalurkannya di ekskul ini, siapa tau nggak berprestasi di sekolah tapi punya prestasi di ekskul. Who knows? *buka google translate*
2. Jadwal yang Sesuai
Biasanya ekskul diadakan sepulang sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah, jadi kamu harus pinter-pinter nyari jadwal yang pas. Yang nggak ganggu kegiatan kamu yang lain, kan nggak mungkin gara-gara jadwal padat karena ekskul kamu jadi nggak makan. Misal lagi enak-enak makan, tiba-tiba "Duaar" HP meledak karena ditelepon kakak kelas ekskul, rupanya karena kaget malah keselek sendok. Siapa yang mau tanggung jawab? Kan jadi repot. Siapa yang mau tanggung jawab? Yang bayar rumah sakit? Terus HP apa yang kalo ada telpon masuk suaranya "Duaar"?
3. Banyak Temen
Biasanya seonggok pelajar ababil selalu ngikutin mana yang lagi nge-tren. Tanpa ngeliat sesuai sama dia atau nggak, itu emang bakat dia atau nggak. Orang kayak gini biasanya lebih mengutamakan apa yang dilihat orang lain daripada apa yang dia rasakan sendiri. Orang yang selalu diperbudak gengsi, menjadi "wayang" orang lain. Jadi aku saranin kalo bisa jangan malah ngikutin temen.
4. Biar Keliatan Cool
Di sekolah, biasanya ada perbedaan strata antara anak yang cool dan cupu. Anak yang cool ini biasanya terkenal dan punya banyak temen karena semua orang ditemenin sama dia, mulai yang baik sampe yang berandalan. Kalo yang cupu dibagi lagi jadi 2 kategori. Cupu karena pinter terus cupu beneran. Cupu karena pinter ini wajar, karena dia orangnya nggak mau terlalu banyak kepengaruh sama pengaruh negatif temen-temennya yang berandalan. Orangnya juga selektif, yaitu memilih temen yang baik-baik. Kalo cupu beneran, yah gimana jelasinnya. Mungkin kalian udah tau, cupu beneran ini biasanya suka duduk sendirian di pojok sambil ngupil. Terus upil yang udah berhasil diseret keluar diajakin ngomong,
"Pil, besok aku ujian Fisika nih. Susah banget materi yang ini. Kira-kira kamu tahu nggak korelasi antara percepatan gravitasi dengan kalor yang dikeluarkan selama 37 sekon?"
Nah, balik lagi ya ke poin 4. Maksud biar keliatan cool ini hampir sama kayak poin 3, belum tentu sesuai sama dirinya. Biasanya ekskul yang bikin seseorang lebih cool 'n swag adalah ekskul band, basket, sama yang terakhir rohani Islam. Hah?
5. Ngikut si Doi
Ciyeee..... ciyeee.... ciyeeeee.......
Hal kayak gini sering terjadi sama jomblo tak bertuan yang nggak berani ngungkapin perasaannya. Cara ini emang ampuh banget buat kalian yang mau deketin si dia. Jadi, kamu bakal jadi rajin ekskul, tapi siapin modal juga. Maksudnya kalian juga harus memahami kegiatan ekskulnya. Jadi nggak malu-maluin banget kalo dia ada nanya-nanya. Dan kalo kalian cuma ngerti dikit tentang ekskulnya, jangan pernah kayak gini,
"Ada yang bisa ku bantu nggak? Sini ku bantuin."
"Oh ada nih. Aku masih bingung menggabungkan gaya abstrak sama gaya minimalis. Aku cari di internet tapi belum ngerti juga. Kamu besok bisa ajarin aku nggak?"
"Ohh.. nggak bisa, besok aku sakit."
"Kalo minggu depan?"
"Minggu depan juga nggak bisa, soalnya temenku ada yang meninggal."
Terus kalo mau ngikut si dia juga harus pilih-pilih dulu, kan nggak lucu karena si dia, kalian malah ikut ekskul Seni Tari.
Beberapa contoh di atas emang nggak mewakilkan semua alasan yang ada, tapi aku pilih mana yang enak.
Kenapa nggak milih ekskul yang nulis-nulis gitu?
Karena prinsipku nyalurin hobi nggak harus lewat ekskul. Masih banyak kok yang lain dan kebetulan ekskul nulis-nulis gitu di sekolahku nggak sesuai jadwalnya. Dan buat kalian, ekskul ini juga nggak boleh nge-ganggu sekolah juga lho. Tapi, karena hobi nggak boleh gangguin sekolah, maka sekolah juga nggak boleh gangguin hobi kita. Mungkin juga sebenernya ekskul ini bukan hobi kita. Misal aja hobi kalian menggembala macan, kan nggak ada di sekolah. Tapi karena tuntutan sekolah, jadi dipilih yang asal aja. Dan kalo kata guru aku, kalo intra-nya aja masih berantakan masak ekskul-nya mau disibukin juga. Dan kalo menurut aku, kalo kalian emang merasa bakat kalian bukan di pelajaran sekolah, apa salahnya hari-hari kalian fokus di bidang yang kalian cintai dan sesuai bakat.
Menjadi orang sukses nggak harus memiliki ijazah formal. Orang pinter bukan orang yang jago MIPA aja, yang jago basket juga pinter kok. Tapi, untuk sekarang sekolah itu penting, melihat tuntutan di Indonesia sekarang. Tapi, kalian nggak harus memaksakan diri untuk menguasai segala bidang. Ingat... Nilai sekolah nggak menentukan kesuksesan di masa yang akan datang. Nggak ada korelasinya sama sekali. Tapi, tetep bersekolah karena kita nggak bisa mengubah sistem pendidikannya, karena pasti memerlukan waktu yang lama. Tapi, yang diubah itu pola pikir kita.
Apakah anda berani yakin seorang guru Fisika menguasai ilmu Sejarah? Atau seorang guru Matematika menguasai ilmu Seni? Tentunya tidak. Mereka hanya unggul dalam 1 mata pelajaran saja.
Mereka pasti sudah tau akan hal ini, tetapi mengapa mereka masih saja memaksakan setiap anak didik mereka untuk menguasai mata pelajarannya? Contohnya, guru Matematika ingin anak didiknya menjadi ahli Matematika, guru Geografi ingin anak didiknya menjadi ahli Geografi. Namun apakah itu yang si anak inginkan
~ Deddy Corbuzier
jaman gw sekolah dulu gw ga ikutan eskul, pokoknya pulang sekolah langsung plg :)
BalasHapusYah, aku juga pengen gitu, tapi nggak dibolehin sekolah. Minimal ada satu
Hapusnah ngikut si doi sih yang buat gue pengen ikut ekskul, biar bisa PDKT, hahah :D
BalasHapusCiyee ketahuan nih yee.. Sini kakak cium
Hapussepanjang sekolah gue cuman pernah ikut PRAMUKA sama PKS (Patroli Keamanan Sekolah) bukan Partai Keadilan Sejahtera. tapi itu juga pas SMP sih, masuk SMA gak ikut samasekali. kata pihak sekolah gue juga sama, katanya tiap siswa harus ikut eskul. tapi gue gak ikut aman-aman aja sih :V
BalasHapusIya bro, jangan percaya sama desas desus yang ada. Semua hoax. Apalagi no pic. Kan no pic = hoax!
Hapus