Cerita Cita-Cita

Selamat malem Senin! Enaknya malam Senin ini adalah semua orang derajat dan kedudukannya jadi sama. Nggak ada diskriminasi antara jomblo, punya pacar, dan nggak jomblo. Eitss..? Nggak jomblo? Yep, nggak jomblo itu contohnya kayak aku: Nggak punya pacar tapi bukan jomblo. Sebenernya sih aku ini nggak jomblo cuma aja pacarku lagi nyasar ke orang lain.

Btw, di malam yang berkabung ini (Iya, karena besok Senin), aku mau ngebahas tentang cita-cita atau kalo bahasa Inggrisnya Ambition (baca: Ambisyen). Keren ya? Ambisyen. Itu nama penyakit yang suka ada di pa**at.

Itu ambeien, Ki!! Apaan? Bego lo!

Kalo menurut hasil pemikiranku yang udah diuji di ITB dan IPB, cita-cita adalah sesuatu yang ingin kita kejar atau kita gapai. Atau bisa juga dibilang sebagai tujuan dari apa yang kita lakukan sekarang.

Kita tau, kalo dari dulu sampe sekarang, mulai dari zaman si Doel masih anak betawi asli sampe si Doel udah punya dua orang abang, Al dan El. Hampir tiap orang punya cita-cita.

Jadi apa pentingnya punya cita-cita?

Kalo kita punya cita-cita, kita bakal tau apasih tujuan hidup kita. Misal kayak aku yang tiap hari pulang-pergi sekolah ditambah les, pasti ada tujuannya dong. Coba aja bayangin buat apa kita capek-capek sekolah kalo nggak punya tujuan. Kan sia-sia. Sama aja kayak capek-capek PDKT tapi nggak pernah jadian. Sia-sia.

Kalo kata Alitt Susanto, sangat penting bagi kita untuk tau detil cita-cita kita atau kesuksesan kita. Karena menurutku, kalo kita udah tau secara detil cita-cita yang kita miliki, maka kita juga akan lebih mudah melakukan persiapan. Coba aku analogikan cita-cita sebagai masakan. Kalo kita udah tau kita mau masak apa, yang gimana, pasti kita bakal tau resep apa aja yang kita butuh. Sama kayak cita-cita.

Tapi gue nggak tau cita-cita gue apa. Gimana tuh?

Itu adalah permasalahan yang pernah aku alamin, nggak punya cita-cita. Jadi karena itu aku cuma ngikutin cita-cita yang udah mainstream, jadi dokter. Nah, balik ke topik, cara memiliki cita-cita:

1. Gali Informasi Sebanyak-Banyaknya

Dulu aku nggak pernah kepikiran untuk bercita-cita jadi Insinyur, tapi karena aku ngebaca kalo jadi Insinyur Mesin itu kerjanya kayak "gini" dan "gitu", aku jadi tertarik.

2. Pelajari Minat dan Bakat

FYI, cita-citaku cukup banyak, salah satunya jadi penulis. Selain jadi insinyur ya. Kenapa bisa kepikiran jadi penulis? Soalnya aku hobi menulis tapi nggak tau sih itu bakat aku atau nggak. Tapi I'll try it.

3. Nonton Film

Aku kepikiran jadi Insinyur karena waktu itu aku abis nonton 3 Idiots. Salah satu film yang menginspirasi banget. Jadi, banyak-banyaklah nonton. Bisa aja karena abis nonton film Kungfu, kalian pengen jadi atlet Kungfu. Abis nonton film Sulap, kalian pengen jadi pesulap. Abis nonton YKS, kalian pengen jadi kayak Caisar. Bisa aja.

Sebenarnya masih banyak referensi buat nentuin cita-cita. Nggak cuma 3 itu aja. Selanjutnya, gimana sih caranya supaya fokus sama cita-cita kita?

Nah, yang diperlukan adalah fokus. Fokus. Nggak perlu untuk terlalu fokus ke banyak hal kalo pada akhirnya nggak ada yang didapetin. Salah satu contoh fokusnya, prioritaskan hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita kita.

Sehabis itu, motivasi diri kalian sendiri. 

Yakinlah, yang punya cita-cita itu kita. Bukan orang lain. Jangan terlalu sering mendengarkan kata orang lain yang tidak setuju dengan jalan yang kita miliki. Apa yang orang suka belum tentu sama dengan yang kita suka.

Terakhir, cita-cita itu bisa gimana aja dan bisa kapan aja. Nggak melulu tentang pekerjaan, bisa aja kayak: Pengen punya tas baru bulan depan, pengen dapetin ilmu yang lebih banyak besok. Apa aja.

Semua tulisan kali ini, hanyalah pendapat aku dan hasil pemikiranku. Aku nggak mau seakan-akan menjadi guru dan kalian muridnya. Aku cuma pengen berbagi. Karena hidup ini simple,

"Jika kau suka, lakukan.
Jika kau tidak suka, tinggalkan."

Baca juga yaa