Ngadepin Orang Curhat

Iya.. Iyaa... Aku tau... Gambarnya emang lebih cocok buat iklan "Gerakan Jantung Sehat" daripada tentang curhat. Udah lah, masuk ke materi aja ya..

Katanya inspirasi dalam menulis itu bisa didapat dari mana saja dan kapan saja. Dan ternyata hal itu bener, aku udah buktiin. Contohnya postingan aku kali ini, bicarain tentang curhat. Aku ngambil idenya dari kejadian yang ku alamin. Soalnya, kemarin ada temenku yang curhat tentang masalah pribadinya. Apa masalahnya? Masalahnya adalah dia itu cewek, tapi semakin dia menginjak remaja, di atas bibirnya kok malah tumbuh kumis. Ya, apa yang diceritain sama temenku itu adalah curhatan termiris yang pernah ku denger. 

Lantas, apa sih yang bisa kulakuin? Jujur men, pas dia curhat aku mau ngomong apa coba? Ngasih solusi jujur aku nggak bisa. Yang ada cuma dengerin dia ngomong panjang lebar, nangis sampe cepirit, hingga pada akhirnya dia nyembah pohon mangga.


Dan dari sekian banyaknya pengalamanku ngadepin orang curhat, tetep aja ngadepin cewek curhat lebih susah ketimbang cowok. Kalo kata @sigit_exit, cewek itu kalo punya masalah, mereka bakal mengulang-ngulang pokok masalahnya. Contoh,

"Aku laper nih."

"Ya udah makan.."

"Nggak mau..."

"Kalo nggak ngemil."

"Nggak mau..."

"Jadi gimana??"

"Nggak tau.... Tapi laper...."

*Weehh santai lo!*


Terus lagi, ribetnya cewek kalo dipuji sama cewek lain,

"Eh, kakak. Kamu cantik banget deh."

"Ohh, makasih. Tapi masih cantikan kamu kok."

"Cantikan kamu lagi..."

"Cantikan kamu.."

"Cantikan elo!"

"Cantikan elo, kampret!"

"Elo!"

"Eh, lo berani sama gue? Lo nggak tau siapa gue?!?!?"

"Tau! Lo kan yang cantik itu."

"Ohh, makasih. Tapi masih cantikan kamu kok."

Lah.


Nah, sekarang giliran aku yang ngulangin pembicaraan....

Dan dari sekian banyaknya pengalamanku ngadepin orang curhat, aku pengen bagiin pengalaman kepada kalian semua tentang tips ngadepin orang curhat.

1. Dengerin Curhatnya

Yang perlu kita lakuin pas dia curhat adalah diem aja. Pahami dengan seksama, anggap aja kita berada di posisi si pencurhat. Jadi, kita akan lebih mudah memahami kondisi dirinya saat ini. Kalaupun perlu bicara, jawab aja dengan menganggukkan kepala atau "Ohh, gitu."

2. Jangan Motong Pembicaraan

Nah, setali tiga uang dengan poin pertama, jangan terlalu banyak memotong pembicaraan si pencurhat. Kecuali kalo dia nanyain pendapat kalian. Contoh,

"Kemarin aku abis sarapan pake bensin. Menurutmu gimana?"

Jadi, biarin aja dia ngungkapin semua yang ada di hatinya sampe ketiduran.

3. Ajukan Pertanyaan

Pada tiap jeda pembicaraan atau saat dia ngasih kesempatan buat kita untuk bicara, jangan dulu ngasih solusi. Tanyain dulu, misal.

"Aku capek banget kayak gini terus. Pacarku si Rico mau sampe kapan kayak gini? Tiap hari minta disuapin granat... Aku capek tau! Huh.."

Jawab dengan, "Jadi, kamu maunya gimana?" atau pertanyaan lainnya yang sejenis. Jangan malah nanyain pertanyaan absurd, 

"Kalo nggak, gimana kalo sekali-kali kamu bawain mesin ATM, siapa tau dia suka. Gimana?"

4. Biarkan Dia Mencari Solusi Sendiri

Hah? Maksudnya? 

Banyak dari kita yang salah kaprah tentang curhat. Ya, banyak dari kita yang kalo dengerin orang curhat malah berusaha ngasih solusi. Padahal, tujuan orang curhat kan untuk mencurahkan semua isi hatinya. Bukan minta referensi. Kalo kayak gitu yang ada malah membingungkan diri kita sendiri. Kenapa?

a. Bisa aja solusi kita nggak cocok buat dia.

b. Atau kita bisa bingung mau ngasih solusi apa.

Nah, daripada kita dengerin si pencurhat nangis sampe guling-guling, padahal kita nggak bisa ngasih solusi bagusan biarin aja dia yang mikirin solusinya sendiri. Karena cuma dia sendiri lah yang ngerti apa yang terbaik buat dia. 

Caranya?

Ajukan dengan pertanyaan semacam ini,

"Jadi, kamu maunya gimana?"

"Kalo gitu masalahnya, kira-kira yang bagus gimana?"

Makanya jangan heran kalo banyak orang yang curhat, terus dikasih solusi, eh dia malah ngelakuin sebaliknya. Soalnya solusi kita itu mungkin emang bukan yang terbaik buat dia.

5. Kasih Solusi Belakangan

Kalo emang udah terdesak atau pas kalian ngelakuin poin 4 eh dia malah nanya balik, inilah saatnya kalian berubah jadi Mario Teguh. Dengan catatan, kalian harus bener-bener memahami kondisi dia. Hindari solusi yang bertentangan dengan jalan pikirannya. Sebisa mungkin harus selalu sejalan dengan apa maunya. 

Dan kalau ada yang bertentangan, nggak salah juga diselipin dikit tanpa kesadaran dia.

6. Jangan Lebay

Dalam ngasih solusi, jangan terlalu berlebihan. Jangan terlalu memaksa dengan kalimat-kalimat aneh,

"Hidup bagaikan bola api. Panas, bulat, terang, kayak lampu neon."

"Kita tak pernah tahu apa yang dirahasiakan semesta. Karena semesta akan selalu berjalan sendiri dalam kehidupan fana ini. Bahkan kita tak bisa melihat fatamorgana kehidupan dalam syahdunya malah bak air di daun talas. Tapi ingat, rajin pangkal pandai, dua pulau terlampaui."

Dan kata @sigit_exit lagi, kalo kayak gitu sama aja lebaynya dengan komentator sepak bola jaman sekarang, mau ngomong aja pake kata-kata, "Ahaaayy..." atau "Jebreeettt..." Kayak gini,

"Yak, Evan Dimas. Melewati seorang pemain lawan, dua orang, tiga orang, Bung. Lalu ia melepas tendangan, daaaaannnnn...... Ahaaayyy....Goooollll.... Gooooolll!!!! Ya, Bung Towel, gol yang sangat caaantiik, Bung."

"Ohh, makasih. Tapi masih cantikan kamu kok."

"Ah, cantikan kamu lagi.."

"Cantikan kamu.."

"Cantikan lo!"

"Lo!!"

"Eh, lo berani sama gue?!?! Jadi, lo maunya apa?!?!"

"Nggak tau.... Tapi laper..."

Hoi.



Beberapa tips di atas bisa kalian coba sendiri atau mungkin kalian punya ide kreatif lainnya untuk nambahin. Intinya, ngadepin orang curhat itu harus ikhlas, dan kita harus bener-bener paham sama kondisinya sehingga kita bisa ngerasain apa yang dirasain sama dia. 

Bahkan orang aneh kayak aku juga sering curhat, cuma aja aku jarang curhat sama orang lain, biasanya lewat tulisan, doa, atau sama kulkas. Ya, kulkas. Terkadang aku bisa ngerasain kulkasnya ngejawab semua pertanyaanku, disaat itulah aku perlu dimasukin ke kawah Gunung Kelud.

Semoga bermanfaat buat kalian ya.. Semoga yang belum tau jadi tau, yang udah tau makin tau, dan yang udah pinter... Pacaran yuk.

Kalau ada tips atau pengalaman lain, share di comment box ya! Dadaaahh...

Baca juga yaa