. SiRizki: Untukmu, Ramadhan

Rabu, 15 Juli 2015

Untukmu, Ramadhan


Selama bulan Ramadhan ini, aku sama sekali nggak ada buka blog, ngeliat aja enggak, apalagi login. Log in, bukan lojin. 

Nggak ada aktivitas yang aneh ku lakukan di ramadhan ini, lagipula sekolahku juga libur sebulan lebih. Jadi, cuma diisi dengan ibadah, tidur, main game, buka puasa, dan sedikit les. Ya, palingan ditambah buka-buka sosial media. Mantengin handphone, nunggui Line dari gebetan, sekalinya ada notif Line yang masuk, eh malah kuis Line tebak gambar. Parahnya, malah ku jawab.


Sekali-kali kamu dong yang nebak aku, masak aku terus yang nebak kamu. *Sambil mukul bedug*

Dan di Ramadhan kali ini, aku niatnya pengen ngafal Juz 30 Al-Qur'an dan belajar drum, namun sayangnya, gagal total. Yang kuhafal cuma dua surah. Lah. Niatnya mau ngafal malah jadi sibuk main game.

Niatnya mau belajar drum, udah nyambil stik, eh tiba-tiba masuk notifikasi di handphone. Aku jadi penasaran, saat ku terima pesan, kamu sih ngirim duluan, ku terbawa... Perasaan. Kau buatku serba salah. Ya, selama puasa selain harus menjaga hawa nafsu, menjaga perbuatan, kita juga harus menjaga perasaan. Ngehe.

...

Nggak kerasa sih, lusa udah lebaran aja. Kayaknya baru kemarin tuh iklan sirup bertaburan di televisi tanda masuknya bulan Ramadhan. Kini, hampir semua iklan tersebut beralih konsep guna menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Tiap tahun, di negara ini selalu semarak kala Ramadhan dan Idul Fitri datang. Wajar. Sebagai negara yang didominasi umat Islam dan merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, hari besar agama Islam pasti paling semarak dibanding hari besar agama/kepercayaan yang lain.

Nah, di akhir Ramadhan ini, perasaanku campur aduk, ada senangnya, ada sedihnya, dan ada nyeselnya. Senang karena selepas ini kita akan melewati Idul Fitri dimana artinya kita semua sebagai umat Islam akan kembali ke fitri, dengan kata lain: kembali suci. Gimana nggak suci, soalnya 'kan, ketika Ramadhan kita telah melakukan berbagai macam ibadah yang memperbanyak pahala dan juga menghapus dosa-dosa kita.

Lalu, aku sedih karena bakalan kangen dengan semua suasana Ramadhan, baik dari rutinitas selama Ramadhan, dan sebagainya. Dan aku juga menyesal karena merasa belum mampu memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, yakni beribadah semaksimal mungkin. Ya, aku merasa ibadah ku belum maksimal. Semoga, kalau bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan, aku bisa lebih baik.

Untuk itu, aku punya tulisan perpisahan untukmu, Ramadhan.

...

Untukmu, Ramadhan

Kau selalu datang tepat waktu dan di waktu yang tepat
Di penanggalan Hijriah, kau selalu datang tepat waktu,
Di penanggalan Masehi, kau selalu datang di waktu yang tepat.

Kini...

Tak terasa pertemuan kita kali ini akan berakhir
Semua terasa begitu cepat
Sejak pertama kau bertamu ke kehidupan ini, sebulan yang lalu
Aku tak menyangka akan secepat ini kau meninggalkan kami

Kau meninggalkan banyak kenangan untuk kami,
Susah, senang, haru, tawa, dan berbagai macam rasa kau berikan pada kami

Andai kau tahu,
Kami akan rindu dengan semua yang kau beri tahun ini,
Kami rindu dengan rasa lapar dan haus,
Kami rindu dengan macetnya lalu lintas di sore hari karena semua orang bergegas menuju ke rumah,
agar mereka dapat berbuka bersama dengan keluarganya
Kami rindu dengan kebersamaan di tiap sahur dan adzan Maghrib
Kami akan merindukanmu,

Untukku...
Kau mengajarkan banyak hal,
Meski aku merasa ibadahku belum maksimal
Dan usahaku untuk mendekatkan diri pada-Nya masih jauh dari harapan

Tapi bagiku, ibadahku tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu
Ya, lebih baik.

Ramadhan, Allah memberiku pelajaran melaluimu
Beberapa waktu lalu, masih di bulan Ramadhan, aku membaca sebuah tulisan di sosial media yang sebenarnya pernah ku baca sebelumnya, begini,
"Allah kecewakan hamba yang disayangi-Nya, agar ia tak terlalu berharap pada dunia."

Kalimat itu tertusuk jelas ke relung hatiku
Dari situ, aku sadar bahwa Allah masih sayang padaku,
Untuk apa?
Benar, agar aku tak terlalu berharap pada dunia

Dari situ, aku bisa membedakan,
Mana yang sudah ditentukan, dan mana yang bisa diubah,
Mana yang harus diharapkan, dan mana yang tidak,
Mana yang harus dikejar, dan mana yang tidak,

Aku tak perlu lagi kecewa dengan yang telah direncanakan-Nya

Tugasku sebagai manusia hanya berusaha dan beribadah sebaik-baiknya,
Hasilnya, Tuhan yang menentukan

Itulah yang kupelajari, Ramadhan
Mungkin aku tidak berhasil beribadah sebanyak-banyaknya,
Tapi aku telah berhasil mendapatkan pelajaran hidup.

Ramadhan, lagi tentangmu...
Tiap tahunnya kau selalu menyajikan yang berbeda dan yang lebih baik
Engkau yang tahun lalu, berbeda dengan kau yang kini,
Engkau yang kini, lebih baik daripada kau yang tahun lalu,

Ya, aku merasa banyak yang berbeda denganku di Ramadhan ini,
Suasananya, keadaannya, orang-orangnya,
Terasa lebih baik. Walaupun berbeda, kau memberikan yang lebih baik

Untuk tahun depan, aku tak menuntut sesuatu yang berbeda,
Aku hanya berharap yang lebih baik,
Karena...
Aku sangat bersyukur dengan segala yang ku punya kini
Dan semoga akan lebih baik..

Ramadhan...
Tahun depan, di saat kita bertemu lagi, Insha Allah
Aku mungkin akan menanggalkan seragam yang ku kenakan selama hampir 11 tahun,
Seragam sekolah, namanya.

Di saat kita bertemu lagi nanti,
Aku sudah mendapat berita tentang dimana aku akan berpijak kelak,
Di universitas mana itu,
Semoga sesuai harapku

Ramadhan, tahun depan, bawalah berita yang baik tentang hal tersebut,
Sesuaikan dengan harapku

Aku yakin, selama 11 bulan di pertemuan kita selanjutnya,
Kau akan mempersiapkan berita itu, kan?

Agar aku dan kau bisa melihat wajah gembira penuh syukur,
Di wajahku, orang tuaku, keluargaku, dan teman-temanku

Begitu juga dengan seluruh temanku, Ramadhan
Bawalah berita baik untuk mereka, kelak.

Ramadhan...
Tugasmu tahun ini sudah usai,
Kau telah memberikan yang terbaik bagiku dan kami semua,
Semoga kami dapat mengambil pelajaran darimu,

Harapku,
Di saat kau pergi,
Semuanya berubah menjadi lebih baik,
Aku, Dia, Kita, dan Mereka semua.

Ramadhan, semoga tahun depan kita bertemu lagi,
Ya Allah, sampaikanlah umurku untuk bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan...

Sampai jumpa lagi, Ramadhan.....
Selamat datang, Idul Fitri....

....

Aku bersama keluarga, teman-teman, dan seluruh orang yang kusayangi, mengucapkan:

Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Baca juga yaa

1 komentar:

  1. Semoga masih ada ramadhan tahun depan :") Persiapkan sbmptn sejak awal semester, cicil materi, bahas soal. Biar gak nyesel nanti-nanti. #wejangansenior

    BalasHapus

Mohon memberi komentar dengan sopan dan bijak. Silahkan komentar sepuasnya, selagi gratis!
=)