Maaf.... Aku udah lama nggak memposting tulisan lagi disini. Kenapa?
Malas? Bukan. Tapi aku lupa password akun blogku. Bego? Iya.
Begini kronologisnya, sekitar dua bulan yang lalu, aku sengaja mengganti
password Gmailku, dimana akun Gmail tersebut merupakan akun yang sama dengan
akun blog. Nah, aku mengganti password Gmail dengan alasan supaya keren aja,
masak itu-itu aja. Gebetan aja gonta-ganti (baca: karena gagal melulu) masak
password Gmail enggak.
Walhasil, beberapa hari kemudian aku malah lupa dengan password Gmailku.
Dengan terpaksa aku menekan tombol "Lupa Password" di laman Login.
Kemudian mengirimkan kode aktivasi ke nomor handphone yang berkaitan dengan
akun Gmailku. Sayang seribu sayang, nomor handphone tersebut adalah nomor yang
nggak ku gunakan lagi. Aku udah lupa naroh Sim Card-nya dimana.
Klimaks.
Aku berusaha mengingat password Gmailku. Bahkan aku udah nyoba makan
kerupuk sebanyak-banyaknya. Mitosnya, dengan mengonsumsi kerupuk, kita dapat
meningkatkan kemampuan mengingat. Tapi, bukannya ingat malah masuk angin.
Hingga akhirnya, setelah nyoba berulang-ulang segala kemungkinan
password yang ku buat, aku bisa kembali login. Alhamdulillah. Sulit memang... Dan akhirnya aku bisa kembali memposting tulisan disini.
.....
Kita bakal menyambut tahun baru 2016 dalam beberapa hari ke depan. Untuk
menyambut tahun baru, aku pengennya ngajakin cewek sayang-sayangan. Tapi nggak
ada cewek yang mau diajak, sekalinya ada, namanya Rio. Jelas nggak mau dong
aku. Udah insyaf.
…..
Dan di tahun baru nanti, tentunya sebagai manusia modern, sebagian besar
dari kita turut merayakannya dengan berbagai cara. Ada yang ngadain syukuran,
barbeque, pesta kembang api, pacaran (baca: Bagi yang berpunya), dan niup
terompet. Nah, untuk yang terakhir, aku memberikan perhatian khusus. Kenapa? Karena
kalau aku memberi perhatian khusus ke bagian dua dari terakhir (pacaran), jelas
nggak bisa. Aku soalnya kan... belum punya. BELUM.
Tapi nggak masalah, buat yang masih single atau jomblo kayak aku, jangan
sedih dan kecewa. Tenang aja, suatu saat nanti kita semua pasti punya pasangan.
Dan buat yang punya pacar, jangan angkuh, karena suatu saat nanti orang yang paling
kau banggakan akan menjadi orang yang paling kau relakan. Yoh!
Jadi, lebih baik kita yang single ini berusaha mengejar mimpi, bukan
mengejar ketidakpastian.
Baiklah, kita ulang, ya. Untuk yang terakhir, niup terompet, aku
memberikan perhatian khusus. Kenapa? Karena hal tersebut merupakan hal yang mostly dilakukan oleh orang-orang. Terutama, orang
Indonesia. Aku nggak tahu pasti sih apa hubungan tahun baru dengan niup
terompet. Tapi, dari hasil yang ku baca di Google, hubungannya adalah sebagai
berikut. Yakni, dahulu terompet digunakan sebagai penanda awal serta akhir dari
sebuah peperangan. Terompetnya terbuat dari kulit kerang dan merupakan salah
satu perangkat peperangan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, terompet mulai bertransformasi mulai dari bentuknya maupun bahannya. Sama halnya dengan zaman peperangan tersebut, terompet sekarangpun menjadi suatu simbol awal maupun akhir peperangan, yaitu menandakan awal dan akhir dari tahun. Hal tersebutlah yang menjadikan terompet menjadi salah satu aksesoris tahun baru yang sangat penting.
Seiring dengan perkembangan teknologi, terompet mulai bertransformasi mulai dari bentuknya maupun bahannya. Sama halnya dengan zaman peperangan tersebut, terompet sekarangpun menjadi suatu simbol awal maupun akhir peperangan, yaitu menandakan awal dan akhir dari tahun. Hal tersebutlah yang menjadikan terompet menjadi salah satu aksesoris tahun baru yang sangat penting.
Namun, apapun itu, aku tetap khawatir, di saat nanti kita sibuk niupin
terompet, eh malaikat Israfil malah "panas", lalu ikutan niup
terompet sangkakala. Kan serem.
Nah, oleh karena penggunaan terompet cukup masif dalam menyambut tahun baru,
banyak pedagang eceran terompet di pinggir jalan. Harganya cukup variatif,
mulai 10 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Bahkan, ada yang sampai
jutaan. Nah, yang ini pedagangnya lama-lama minta dinikahin sama Ariel
Tatum.
Karena harganya cukup variatif, tentunya para pedagang yang bersaing
menerapkan berbagai cara, ada yang halal dan ada yang haram. Nah, untuk
menghindari oknum pedagang nakal, aku punya beberapa tips dalam membeli
terompet tahun baru. Here we go:
1. Punya niat beli terompet
Sebelum melakukan semuanya, pastikan kamu emang berniat membeli
terompet, bukan risol. Kalau dari awal niatnya emang nggak mau beli terompet,
ngapain beli dan baca tips ini? Sedangkan yang ada niat beli terompet aja nggak
perlu baca tips ngawur dari aku ini.
2. Cek keuangan
Pastiin juga kalau kamu memang punya uang yang cukup buat beli terompet.
Jika keuangan kamu nggak stabil, lebih baik kamu membuat skala prioritas, yakni
mendahulukan yang jadi prioritas. Contohnya, mendahulukan membeli nasi untuk makan. Kecuali, makanan
memang bukan kebutuhan pokok kamu, ya nggak masalah mendahulukan terompet,
apalagi kalau kamu memang pengen banget niup terompet di tahun baru nanti.
Mungkin kamu adalah tipikal orang yang seperti itu, yaitu memakan terompet dan
meniup nasi. Oke, abaikan.
Dan kalau uang kamu cukup banyak, kamu bisa beli terompet sekalian
abangnya, apalagi kalau abang tersebut suaminya Ariel Tatum. Bawa sekalian
istrinya.
3. Beli terompet sesaat sebelum Tahun Baru
Dengan begitu, beli lah terompet beberapa hari
atau sesaat sebelum tahun baru tiba, jangan terlalu cepat, karena terompet bisa
masuk angin. Ini nungguin tahun baru, bukan nungguin dia putus sama pacarnya.
Nggak bisa lama.
Nah, berarti belilah terompet di bulan
Desember. Jangan pernah beli terompet di bulan Januari, karena tahun barunya
udah lewat. Apalagi di bulan Februari.
4. Datangi penjualnya, make sure kalau doi
memang jual terompet
Kalau kamu sudah berniat dan memiliki uang yang cukup, datangi penjual
terompetnya. Buat apa? Ya jelas buat beli terompet. Tapi, make
sure dulu kalau tempat yang kamu datangi memang jualan terompet, bukan
menjual kata-kata manis dan harapan. Ini pedagang terompet apa gebetan? Bahaya
entar. Hm.
5. Tawar harga terompetnya
Jika kamu sudah nanyain ke penjual/pedagang terompet tersebut perihal
harga, maka jangan langsung meng-iya-kan, tawar dulu dengan harga
serendah-rendahnya. Kalau perlu kamu mengeluarkan jurus andalan,
"Bang, di sebelah aja lebih murah, tadi saya nanya di
situ."
"Tapi, neng. Di sebelah 'kan warung nasi padang."
Ngehe.
6. Pastikan terompetnya higienis
Mari kita renungkan sejenak, saat pertama terompet diproduksi oleh
produsen, sebelum ia menyalurkannya ke distributor, tentunya terompet tersebut
dites dulu.
Gimana? Ya pasti ditiup.
Kemudian, sampai ke tangan distributor, dites lagi tentunya oleh
distributor. Lalu, disalurkan ke pedagang eceran, lagi-lagi dites tentunya oleh
si pedagang. Hingga akhirnya sampai ke konsumen. Berarti lebih kurang sudah ada
empat mulut yang bereaksi di reaksi peniupan terompet tersebut.
Coba kita bayangin, sebelum ngetes terompetnya, si produsen makan sambal
dulu. Kemudian, si distributor abis makan santan, dan si pedagang abis makan
daging. Yakinlah, pas nyampe ke bibir kalian, itu terompet udah berasa
rendang. Hm, got it?
7. Cek kualitas terompet
Nah, ini adalah momen yang sakral dimana kamu merupakan orang ke-sekian
yang mengecupkan bibir kamu ke ujung terompet. Syukur kalau suaranya keluar,
kalau nggak?
Karena cukup banyak di luar sana terompet yang istilahnya “masuk angin”.
Aku nggak tahu apa penyebabnya, tapi si pedagang biasanya berkilah dengan
alasan tersebut,
“Ohh, yang ini masuk angin, dek. Coba yang lain aja.”
Biasanya sih kalau ada terompet yang masuk angin, ya ku benerin sendiri.
Gimana? Dikerok. Biar anginnya keluar.
Lalu, cek juga apakah suara terompet tersebut memang suara terompet,
bukan suara hati yang tersakiti ketika melihat dia bersama yang lain.
8. Beli terompet yang ditiup
Beli lah terompet yang ditiup, karena kalau dipukul namanya gendang,
kalau dipetik namanya gitar, dan kalau diinget namanya mantan.
9. Jangan beli terompet
Kalau kamu memang takut ditipu oleh pedagang nakal di luar sana, ya
nggak usah beli terompet. Simpel.
.....
Sekian tips dari aku, semoga bermanfaat buat kalian. Semoga juga tahun
baruan kamu nanti bakal seru. Terserah bersama keluarga, teman, maupun pacar.
Yang penting seru. Dan perlu diingat, di tahun baru nanti, pacaran harus
berdua, nggak boleh bertiga, apalagi bertiga laki semua.
By the way, kalau di Medan, banyak orang yang pergi ke Danau Toba, Parapat
pas tahun baru. Makanya wajar kalau banyak hotel yang penuh di Parapat.
Sedangkan villa, harganya mahal. Ada yang murah, nggak disewain. Ada yang murah,
disewain, tapi di Medan. Buat apa?
Selain liburan dan niup terompet, di tahun baru kamu juga bisa main
kembang api. Namun, banyak orang yang ngabis-ngabisin duit untuk beli kembang
api. Ada temenku, beli kembang api sampe dua juta. Jumlahnya? Ya nggak, lah.
Harganya.
Itu ‘kan dua juta bisa buat DP motor, terus ngojek, dapet duit. Duitnya
buat apa? Beli kembang api.
Terakhir, aku mau ngucapin selamat tahun baru buat kita semua! Semoga
tahun depan bakal jadi tahun yang lebih baik untuk kehidupan kita, terutama
dunia pendidikan Indonesia karena aku seorang pelajar tentunya. Iya,
pendidikan. Perasaan ini diam-diam mematikan. Sip.
SELAMAT TAHUN BARU 2016!
Ciao!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon memberi komentar dengan sopan dan bijak. Silahkan komentar sepuasnya, selagi gratis!
=)