. SiRizki: Kegiatan Baru, Kesendirian, dan Harapan.

Senin, 30 Maret 2015

Kegiatan Baru, Kesendirian, dan Harapan.


Setelah capek pulang les, aku memutuskan untuk nulis dan ngepost lagi sebagai pertanggungjawaban aku nggak ngepost selama 5 bulan. Dan aku mikir itu sebuah kesalahan yang perlu dipertanggungjawabkan. Haha. Apalah ini!

Setelah sekian lama nggak nulis lagi, wajar tulisanku jadi agak kaku. Maaf ya. Itu adalah hal yang wajar bagi seseorang yang udah nggak nulis selama berbulan-bulan. Yang menjadi sebab aku nggak apdet-apdet adalah jadwal belajar dan olahraga yang padat semenjak awal tahun ini. Dan aku terlalu nikmatin padatnya jadwal ini sampe-sampe kelupaan sama blog. Hehe, maafin aku ya, Blog! Nggak sengaja, kok. Janji, besok nggak nakal lagi.

Akibatnya, beberapa temenku nanyain kemana aja aku selama ini, kenapa blognya nggak apdet-apdet. Salah satunya ialah Bang Ade, anak paruh baya berpostur tinggi ini kemarin nanyain pas ketemu di Mesjid Sekolah,


"BlogKuaci-nya kok nggak update lagi?" Tanya-nya sembari menyeruput sebotol Biore Body Foam yang digenggam dengan daun telinganya.

"Hehe, iya, Bang. Sibuk!" Tandas-ku kaget seketika melihat Bang Ade terbaring tak berdaun telinga di depanku akibat kadar Kalium Hidroksida berlebih dalam tubuhnya.

Benar saja, akibat udah jarang nulis, aku jadi kehilangan ide yang biasanya selalu ada di tiap minggunya. Dan seperti biasa, aku selalu nulis judul belakangan kalo nggak punya ide buat nulis. Karena menurutku, yang terpenting ditulis atau diketik aja dulu, judul itu urusan belakangan. Dijalanin aja dulu, asik nggaknya itu urusan belakangan. Ya, lebih kurang sama kayak nonton film horor, yang penting nonton aja dulu, takut ke kamar mandi, tidur, atau tidur di kamar mandi itu urusan belakangan #JanganDiikutin

For this moment, aku nggak inget cara nulis yang baik itu gimana. Dulu aja masih banyak kekurangannya, apalagi pas udah nggak biasa nulis. So, untuk 2 tulisan selama dua hari ini anggap aja pemanasan, ya!

...

Beberapa waktu lalu, salah seorang teman-ku ngeledek,

"Yaah, yang lain aja udah banyak yang punya pacar. Masak kau gini-gini aja."

"Kenapa rupanya? Lagian masih SMA kok udah begituan?" Jawabku.

"Halah, bilang aja nggak laku." Ia menimpali jawabanku tanpa sejenak mempedulikan insang ikan Tenggiri yang sejak awal tersangkut di sela-sela kumisnya.

Sejak lama aku udah menganggap aneh pernyataan semacam itu, karena sepertinya masih banyak hal lain yang perlu dinikmatin di masa SMA selain pacaran. Ada yang bilang aku salah, tapi sepertinya sah-sah saja karena Mamaku juga berkata demikian.

Jadi selama ini lo nggak ada suka sama cewek?
Yaelah, iya ada lah. Aku normal, dan aku jantan. Sip.

Pengen pacaran?
Lagi nggak.

Jadi, perasaannya nggak diungkapin?
How?

Nah, aku bukan cowok yang seenak bulu jempol kakinya aja nembakin cewek sana-sini. Sori, bro. Alasannya karena itu aneh, dan aku penakut. Kemudian, aku termasuk cowok yang susah suka sama seorang cewek. Karena yang kuliat itu bukan sekedar cantiknya (tapi cantik itu penting), karena cewek cantik itu banyak. Tapi, yang ku lihat apakah aku nyambung sama dia, comfort apa nggak.

Yap, kalo cewek cantik itu banyak, dan kalo aku nge-utama-in wajahnya, yaaa.... Aku nggak akan pernah dapet pacar. Hahaha. Enggak bukan gitu, maksudnya yang ada hati kita bakal kesana-kemari. Aku setuju banget dengan pernyataan,
"Kalo nyari pasangan hidup itu, carilah yang enak buat diajak ngobrol, di mana mengobrol bersama dia bisa bikin kamu lupa udah ngabisin waktu berapa lama. Soalnya, kelak kalo kalian udah tua dan nggak bisa ngapa-ngapain lagi, kalian cuma bisa ngobrol berdua." ~ Alitt Susanto

Makanya itu, aku nggak seenak jidatnya aja nyari cewek, lagian aku masih SMA. Masih banyak yang harus dipikirin, tapi bukannya aku nggak suka sama siapa-siapa ya. Cuma aja belum kepikiran buat pacaran.

….

Tadi siang aku makan seafood, salah satu jenis seafood yang ku lahap adalah Ikan Pari Panggang, tapi setelah ku rasain dagingnya, kok ada yang aneh ya? Mirip ikan enggak, tapi mirip ayam iya. Kan bikin bingung.

….

Sebenarnya tulisan ini udah ku buat dari semalam, tapi nggak mau langsung ku- post, supaya keliatan sering ngupdate blog aja. Hehe.. Terus ada yang ku edit-edit dikit.


Aku mau ngelanjut cerita yang kemarin, ya tentang drum. Sebagai pemain drum yang baru belajar, wajar aja kalo aku masi anget-anget-nya main drum. Asal ada kesempatan, aku selalu gebukin drum yang nggak bersalah itu… Kalo aja drum-nya bisa ngomong, dia pasti udah teriak,

“Duh.. Endrum capek, Bang!”

”Loh, kamu kok bisa capek? Kamu kan dibuat emang untuk dipukul.”

“Iya, Bang. Capek….. Capek nunggu kepastian.”

Leh.

“Lah, kalo kamu capek, terus aku main apa dong?”

“Abang coba main layangan aja, Bang.”

“Loh, tapi aku nggak suka. Kenapa nyuruh main layangan?”

“Iya, Bang. Supaya Abang tahu sakitnya ditarik-ulur.”

Huek.

Disini aku bakalan cerita apa aja yang bisa kulakuin dengan drum-ku, maksudnya bukan mau nunjukin udah seberapa jago, karena emang belum. Tapi lebih ke arah kenapa aku bisa suka.

Seperti yang udah ku ceritain sebelumnya, aku termasuk orang suka mendam-mendam perasaan, misalkan lagi seneng, sedih, marah, atau apalah, aku lebih suka diem dan kalo pun cerita paling ke mamaku atau beberapa orang aja. Nah, kalo sebelumnya, menulis cuma satu-satunya cara untuk mencurahkan hati selain sholat, tapi sekarang nggak lagi.

Kini, selain nulis aku juga main drum. Ya, misal lagi seneng, aku bakal mainin lagu yang bisa bikin seneng, misalnya lagu Sad – Maroon 5 tapi dicover sama Andika Kangen Band, walaupun lagunya sedih, tapi bawaannya kan bahagia aja. Terus kalo lagi marah aku mainin lagu yaa yang Rock atau Metal gitu. Terlepas aku bisa atau nggak yang penting seneng.

Tapi, kalo aku lagi ngga ngerasain apa-apa, aku lebih sering keikut emosi lagunya. Kemarin, pas aku mainin lagu I don’t love you-nya My Chemical Romance, aku jadi keikutan sedih karena lagunya sedih. Ya, jadi susah seneng, semuanya bisa ku luapin. Pastinya cocok banget sama aku yang penyendiri, nggak punya temen tepatnya.

Bagiku drum adalah sesuatu yang bisa ku pukul keras-keras tapi dia nggak ngebales, makanya aku suka. Coba kalo aku mukulin anak orang, kalo nggak dianya yang bales, paling nggak papanya yang datang ke sekolah. Pulang-pulang kelingkingku tinggal dikit.

Entah kenapa, setiap aku main drum, aku bisa senyum-senyum sendiri, dan disitulah aku terkadang merasa ganteng. Terutama kalo lagunya asik, kek lagu Pop, Jazz, tapi bukan Metal ya. Karena yang suka musik Metal itu adalah orang yang MEncoba Tuk MeLupakan……  Maksa. Bodoamat.

Setelah lama cuma jadi penikmat musik, kini aku dapat ngerasain senengnya bisa main musik. Jago nggaknya itu urusan belakangan, yang penting bisa bahagia dan aku bisa jadi diriku sendiri.

Insya Allah aku akan terus belajar drum sampe jago kek Echa Soemantri (salah satu drummer terbaik di Indonesia), karena sebenarnya tujuan aku pengen jago drum itu suma dua, supaya aku seneng dan agar bisa mendengar kalimat, “Wah, keren ya bisa main drum.” Tepat sekali, aku ingin mendengar kalimat itu. Susah memang, tapi aku akan berusaha kok.

Menurutku tujuan semua orang di dunia bermimpi dan mencapainya selain alasan ekonomi adalah supaya mendapat berkah Tuhan, kesenangan pribadi, dan mendapat pengakuan sosial, tepatnya supaya dipuji lalu menjadi inspirasi bagi orang lain.

Pokoknya kalian harus punya minat di salah satu bidang, baik itu musik, olahraga, olahtangan, atau apalah itu supaya kalian bisa bahagia dan nggak kesepian. Karena melalui itu, kita bisa jadi diri sendiri dan apa adanya.

….

Berbicara tentang kesendirian, aku terkadang emang lebih suka sendirian dibanding rame-rame, aku lebih suka pergi makan sendirian dibanding sama orang lain. Karena kalo sendirian, aku bisa ngatur sendiri aku mau makan apa, gimana, dan sebagainya. Simpelnya, aku ini orangnya penyendiri (terkadang), tapi bukan pendiam. Karena kalo ketemu temen bicara yang asik, aku bakalan berbicara banyak hal.

Ya, biarpun begitu aku tetep nggak menyanggah fakta bahwa kita nggak akan bisa hidup tanpa orang lain.  

Pokoknya aku suka sendirian lah.

Cie… Jomblo!
Kampret-_-

Kenapa?
Nih, mau dijelasin.

….

Selama ini, aku ngerasa belum ada yang bisa melakukan sesuatu seperti mamaku, papaku ataupun keluargaku semenjak aku tamat SMP. Ya, aku ngerasa masa SMA adalah masa dimana aku mulai ngerasa sendirian sampe akhirnya kesendirian ini menjadi candu. #Ceileh

Kalau boleh jujur, semenjak SMA aku merasa ada yang hilang, kalo dulu pas SD dan SMP, aku merupakan salah satu orang yang deket dengan hampir semua temen sekelas serta aku bisa bicara apa aja yang pengen ku sampein tanpa segan-segan. Dan semenjak SMA, aku merasa yaa.. Susah juga bilangnya. Karena mungkin belum ketemu aja orang yang, “Kalo nggak ada Rizki nggak enak.” atau kalau misal aku nggak datang, ada yang nanyain, “Rizki kemana?” lalu kemudian Handphoneku langsung ada pesan masuk, “Kau kok nggak masuk tadi? Kecelakaan? Hahahaha….”

Sumpah… Aku rindu dengan situasi semacam itu, sesuatu yang sejauh ini sepertinya belum aku rasain. Oleh karena itu, aku merasa jadi penyendiri semenjak SMA.

Bisa jadi, hal itu lah yang membuat aku terkadang rada egois, karena nggak terbiasa sama orang lain. Tapi menurutku, jauh lebih menyenangkan sendirian tapi nggak ngerasa sepi dibanding rame-rame tapi tetep kesepian. Untungnya, sejauh ini aku BELUM ngerasa kesepian, nggak tau kalo ke depannya gimana.

Ya, mungkin yang salah itu aku, bukan orang lain. Ya, mungkin.

Di saat nanti keluargaku udah sibuk dengan urusannya masing-masing, dimana ntar lagi kedua abangku akan berumah tangga, lalu papa dan mamaku mulai tua, disitulah aku mulai khawatir. Sepertinya, aku membutuhkan orang seperti ini secepatnya. Harapanku, semoga aja di masa depan nanti, akan ada cowok atau cewek yang…

Yang menanyakan tentang apa yang aku punya, bukan yang aku nggak punya,
Yang menanyakan tentang kelebihanku, bukan kelemahanku,
Yang mengerti kekuranganku,
Yang ngejadiinku pilihan pertamanya, bukan yang ke-sekian, dan tidak ada pilihan yang lain,
Yang bisa kujadiin tempat aku bercerita tentang semua yang mau ku ceritakan,
Yang setia ngedukung aku untuk memperbaiki setiap kesalahanku,
Yang menanyakanku kalo aku lagi nggak ada, bukan menanyakan tentang orang lain sama-ku,
Yang nggak tega ngeliat aku berjuang untuknya,
Yang ngasi aku duit, kalo lagi nggak ada
Minimal bantuin nyopet, masak nggak bisa. #Oke,SeriusLagi
Yang menanyakan tentang kondisiku,
Yang mengingatkanku saat aku salah,

Seperti yang dilakukan keluargaku, dan aku akan terus mencari… Bisa jadi udah ada, bisa jadi belum ada, bisa jadi udah meninggal. Kan serem……

Jujur, aku juga pengen dipuji, aku juga pengen menginspirasi orang dan membuat orang berkata, "Dia-lah yang menginspirasiku sehingga aku nggak akan nyerah." Ya, semacam itulah.

Tanpa kalian sadari, aku udah nulis secara ngawur dari paragraf pertama sampe paragraph terakhir.
Hm, jangan serius banget bacanya, aku cuma bercanda kok, eh nggak deng, serius….. Serius bercandanya.

….

Salam!


Baca juga yaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon memberi komentar dengan sopan dan bijak. Silahkan komentar sepuasnya, selagi gratis!
=)